7 Tradisi Maulid Nabi dari Berbagai Daerah, Ada Pohon Uang di Padang!
7 Tradisi Maulid Nabi dari Berbagai Daerah, Ada Pohon Uang di Padang!
Di Indonesia tradisi perayaan Maulid Nabi mulai berkembang sejak masa Wali Songo dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat memeluk agama Islam di tahun 1404 Masehi.
Tradisi tersebut makin berkembang hingga sekarang. Uniknya beberapa daerah tertentu memiliki tradisi Maulid Nabi yang unik dan khas, yaitu sebagai berikut.
1. Loram Kulon, Kudus, Jawa Tengah
Desa Loram Kulon di Jati, Kudus, Jawa Tengah memiliki tradisi yang unik bernama Kirab Ampyang. Perayaan tersebut digelar dengan arak-arakan tandu berisi hidangan nasi yang dibungkus daun jati dan dirangkai menyerupai gunungan serta bermacam buah-buahan dan sayuran.
Ampyang tersebut kemudian diarak dan didoakan oleh tokoh-tokoh pemuka agama. Setelah itu, hidangan tersebut dibagi-bagikan kepada warga. Acara ini biasanya berlangsung di halaman Masjid Wali At-Taqwa Desa Loram Kulon.
2. Maulid Nabi di Madura
Masyarakat Madura merayakan Maulid Nabi dengan acara yang disebut Muludhen, yaitu berbondong-bondong mengunjungi masjid dan melakukan berbagai macam kegiatan.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah membaca riwayat hidup Nabi dan ceramah keagamaan. Disajikan pula berbagai hidangan untuk dimakan bersama.
3. Gorontalo
Tradisi Walima kerap dilakukan di Gorontalo untuk menyambut Maulid Nabi. Warga akan menyiapkan kue-kue tradisional seperti buludeli, wapili, dan pisangi yang disusun kemudian diarak dari rumah ke masjid terdekat. Nantinya kue-kue tersebut akan dibagikan kepada semua orang.
4. Yogyakarta
Grebeg Maulud di Yogyakarta dirayakan dengan parade prajurit Keraton. Disiapkan 7 buah gunungan, yaitu tumpukan makanan yang akan diarak dari Keraton hingga Kadipaten Pura Pakualam.
5. Padang Pariaman
Warga Padang Pariaman memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW dengan membuat Bunga Lado, atau pohon yang dihias dengan uang kertas. Uang-uang tersebut kemudian disumbangkan ke panti asuhan atau masjid.
6. Maulid Nabi di Banjarmasin
Tradisi Baayun Maulid di Banjarmasin cukup unik, yaitu membuat ayunan khusus yang dihias oleh janur. Masyarakat kemudian mengayun anak-anak bayi dalam ayunan tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Rasulullah.
7. Aceh
Pada tanggal 12 Rabiul Awal, suku Alas dari Aceh akan memasak makanan yang bernama lemang. Lemang terbuat dari ketan dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar selama empat jam lamanya.
*** Menarik bukan sejarah dan tradisi unik perayaan Maulid Nabi dari berbagai daerah di Indonesia? Apakah di tempat kalian memiliki tradisi unik tersendiri untuk merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW ini?
Posting Komentar untuk "7 Tradisi Maulid Nabi dari Berbagai Daerah, Ada Pohon Uang di Padang!"