Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril, Turunnya Dua Cahaya Istimewa Berupa Dua Surat dalam Alquran
Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril, Turunnya Dua Cahaya Istimewa Berupa Dua Surat dalam Alquran
Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril, Turunnya Dua Cahaya Istimewa Berupa Dua Surat dalam Alquran
Gosipin - Kisah Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril saat turunnya dua cahaya istimewa berupa dua surat Alquran.
Diketahui, dari di antara ribuan ayat Al-Quran ada dua ayat paling agung di antara keagungan surat-surat lain.
Adapun pengetahuan betapa agungnya dua surat tersebut disampaikan dalam ceramah Buya Yahya, ketika mengisahkan perbincangan antara Malaikat Jibril dan Rasulullah Muhammad SAW.
Suatu hari Rasulullah Muhammmad duduk bersama Malaikat Jibril. Tiba-tiba pintu langit dibuka, ini hadist riwayat Muslim.
Jibril berkata ,wahai Muhammad, bergembira lah atas dua cahaya, nuur. Dua cahaya ini hanya diberikan kepadamu, dan tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya.
Rasulullah pun bertanya kepada malaikat, apa kedua cahaya itu? Oleh malaikat pun menjawab kedua cahaya yang diberikan Allah kepadamu surat pembuka dalam Alquran (Al-Fatihah), terdiri dari tujuh ayat dan disebut juga sebagai pembuka Al Quran.
Adapun cahaya satu lainnya ayat pamungkas Surat Al-Baqarah (Sapi Betina).
Dari Ibn Abbas menceritakan, dari pintu itu keluar malaikat mendatangi Nabi Saw. seraya berkata, “Sampaikanlah berita gembira kepada umatmu mengenai dua cahaya, kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, dan belum pernah sama sekali diberikan kepada nabi sebelummu.
Yaitu surah Al Fatihah dan beberapa ayat terakhir surah Albaqarah. Tidaklah kamu baca satu huruf saja membacanya, kecuali akan diberi pahala.” (HR. Muslim).
Berikut Ayat Surat Al Baqarah 285-286, lengkap terjemahan dan latinnya:
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285)
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 285)
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.
Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 286).
Dari Abu Zar menceritakan bahwa Rasulullah Muhammad pernah bersabda: "Aku dianugerahi ayat-ayat penutup surat Al-Baqarah dari perbendaharaan di bawah Arasy yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku.
Dari kisah ini lah, biasanya para ulama setiap membawa doa itu membawa dan membacakan dua surat ini.
Keutamaan Surah Al Fatihah Sangat Istimewa dan Mulia dalam Alquran
Al-Fatihah adalah nama surah pertama dalam Alquran, sekaligus induk Al-Qur'an (Ummul Qur’an).
Selain itu, surah al-Fatihah merupakan surah yang mempunyai banyak keistimewaan.
Al-fatihah maknanya adalah pembuka. Dinamakan demikian karena secara tertulis Al-fatihah merupakan surah pembuka Al-Qur'an dan juga karena dengan dalam surah itu dibukanya bacaan shalat.
Ia diturunkan di Mekah, sesuai dengan firman Allah Swt. dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (Surah Alfatihah). (Alhijr (15:87).
Ayat tersebut mengindikasikan pula bahwa Surah Al-fatihah itu terdiri dari tujuh ayat.
Yakni dimulai dengan basmalah menjadi ayat pertama dan shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdlubi alaihim waladzdallin menjadi ayat tujuh sebagai pemungkas surah.
Hal ini berdasarkan hadis Nabi Saw. dari Ibnu Abbas, bahwasannya Nabi saw. tidak mengetahui akhir suatu surah (untuk membedakan surah yang satu dengan yang lainnya) maka turunlah bismillahirrahmanir rahim. (HR. Abu Daud, al Baihaqi, dan Hakim berkata sanad hadis ini shahih).
Oleh karena itu, jika basmalah bukan bagian dari surah Al-fatihah, maka ayat pertama dari surah Al-fatihah adalah alhamdulillahirabil alamin, dan ayat ketujuhnya adalah ghairil maghdlubi alaihim waladl dlallin.
Imam al Qurthubi menyebutkan bahwa surah Al-fatihah mempunyai 12 nama. Di antaranya adalah Alshalah, Alhamdu, Ummul kitab, Ummul Quran, Almatsani, Alquran al Adhim, alruqyah, Alasas, Alwafiyah, Alkafiyah, Alsab’ul Matsani dan Alsurah.
Surah Al-Fatihah memiliki fungsi dan keutamaan dibandingkan surah-surah yang lainnya. Di antaranya adalah:
Pertama, Al-fatihah adalah surah terbaik yang belum diturunkan sebelumnya.
Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Ubay ibn Ka’ab bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak pernah menurunkan surah dalam kitab injil atau taurat yang seperti surah Alfatihah yakni al Sab’ul Matsani.” (H.R. Al Tirmidzi)
Kedua, surah Al-fatihah yakni surah yang paling agung dalam Alquran.
Hal ini sebagaimana suatu hari Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Sa’ad ibn al Mu’alla, saya akan mengajarkan kepadamu surah teragung di dalam Alquran, yaitu Alhamdulillahi rabiil Alamin ia adalah al Sab’ul Matsani dan Alquran al Adzim yang diberikan kepadaku. (HR. Muslim)
Ketiga, surah Al fatihah merupakan rukyah.
Said al Khudri pernah bercerita, kami pernah berada dalam suatu perjalanan kemudian kami singgah, tiba-tiba datang seorang budak perempuan seraya berkata, kepala suku kami tersengat binatang, sedangkan orang-orang kami sedang tidak ada di tempat, adakah di antara kalian yang bisa me-rukyah-nya?
Lalu ada seseorang dari kami berdiri dan pergi bersamanya. Kami tidak menyangka sebelumnya bahwa dia bisa me-rukyah. Lalu orang itu membaca rukyah dan kepala suku pun sembuh.
Kepala suku itu memberinya tiga puluh ekor kambing sedangkan kami diberi minum susu. Setelah dia kembali kami pun bertanya, tidak ada yang aku baca dalam rukyah kecuali Ummul Kitab.
Baca juga: Doa Pembuka Rezeki Melimpah, Baca Ayat Seribu Dinar, Ini Waktu Mustajabnya
Sesampainya di Madinah kami mengadukan hal itu kepada Rasulullah Saw. Beliau bersabda, bagaimana bisa dia tahu bahwa Alfatihah merupakah rukyah? Bagi-bagilah kambing itu dan berikanlah kepadaku satu. (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Keempat, penyempurna shalat. Dari Ubadah bin aS-Shamit, Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Alfatihah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Kelima, obat sakit gila. Dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Ubay bin Ka’ab, dia bercerita; saat aku duduk di samping Nabi Saw. ada seorang Arab Badui mendatangi beliau. Dia berkata, “saya mempunyai seorang saudara yang sedang sakit.” Rasulullah Saw. bertanya, “apa sakitnya? Orang Arab Badui itu menjawab, “sakit gila.” Rasulullah Saw. memerintahkan, “kembalilah dan bawa dia kepadaku.” Lelaki itu pun beranjak pergi dan tak lama kemudian datang dengan membawa saudaranya. Dia menundukkan saudaranya di depan Nabi Saw.
Kemudian aku (Ubay bin Ka’ab) mendengar Nabi Saw. membacakan kepadanya surah Alfatihah, empat ayat pertama dari surah Albaqarah, dua ayat pertengahan surah itu wailahukum ilahun wahid (QS. Abaqarah (2): 163) dan Ayat Kursi, tiga ayat terakhir Surah Albaqarah, satu ayat dari surah Ali Imran-yang aku duga adalah ayat- yakni syahidallahu annahu lailaha illa huwa (QS. Ali Imran (3): 18), satu ayat dari surah Ala’raf inna rabbaumullahul ladzi khalaqa (QS. Ala’raf (7):54), satu ayat dari surah Almukminun (23): 117), satu ayat dari surah Aljinn, wa annahu ta’ala jaddu rabbina mat takhadza shahibatan wala walada (QS. Aljinn (72) :3), sepuluh ayat pertama dari surah Asshaffat, tiga ayat terakhir surah Alhasyr, Alikhlas, Alfalaq dan Annas. Orang Arab Badui yang sakit itu kemudian berdiri, dia telah sembuh total. (HR. Ahmad).
Keenam, doa untuk orang wafat. Dari Ibnu Umar yang mengatakan, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “ketika salah satu kalian ada yang mati maka janganlah kalian menahannya, segeralah kalian membawanya ke makam dan bacakanlah Alfatihah di samping kepalanya. (HR. Al Baihaqi).
Ketujuh, dua pertiganya Alquran. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw. bersabda, “Surah Al-fatihah sama dengan dua pertiga Al-Qur'an . (HR. Abd bin Hamid dalam musnad-nya.)
Kedelapan, diturunkan dari tempat penyimpanan yang ada di bawah Arsy.
Dari Abu Umamah, Rasulullah Saw. bersabda, “empat surah yang telah diturunkan dari tempat penyimpanan yang ada di bawah Arsy yaitu Alfatihah, Ayat Kursi, beberapa ayat terakhir surah Al-baqarah dan Alkautsar. (HR. Al Thabrani.)
Kesembilan, mendapat jaminan dari Allah atas apa yang diminta.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda ,“barang siapa mengerjakan shalat dan tidak membaca Al-fatihah, maka shalatnya tidak sah. “ sebanyak tiga kali beliau mengatakan itu. Lalu Abu Hurairah ditanya, “Bagaimana jika kami berada di belakang imam?
Abu Hurairah menjawab, “Maka bacalah sendiri. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah berfirman, Aku membagi Alfatihah, antara aku dan hamba-Ku dua bagian. Hamba-Ku berhak atas apa yang dimintanya.
Ketika seorang hamba membaca alhamdulillahi rabbil ‘alamin, maka Allah berfirman, “hamba-Ku memuji-Ku. Ketika dia mengucapkan arrahmanirrahim.”
Allah berfirman, “hamba-Ku memujiku. Ketika dia mengucapkan maliki yaumid din, Allah berfirman, hamba-Ku mengagungkan-Ku, dan mengatakan hamba-Ku pasrah kepada-Ku. Ketika dia mengucapkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, Allah berfirman, “ini antara Aku dan hamba-Ku, baginya apa yang dia minta.
Saat dia mengucapkan “ihdinas shiratal Mustaqim, shiratalladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdlubi ‘alaihim waladh dhallin, Allah berfirman, “ini untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta.” (HR. Muslim).
Posting Komentar untuk "Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril, Turunnya Dua Cahaya Istimewa Berupa Dua Surat dalam Alquran"