Subhanallah.. Demi Membangun Masa Depan yang Lebih Baik,Belasan Ribu Bocah dari Indonesia Timur Pergi Nyantri ke Bekasi Menggunakan Kapal Pelni

Subhanallah.. Demi Membangun Masa Depan yang Lebih Baik,Belasan Ribu Bocah dari Indonesia Timur Pergi Nyantri ke Bekasi Menggunakan Kapal Pelni

Gosipin - Pergi meninggalkan keluarga, untuk menempuh pendidikan, untuk membangun masa depan lebih baik, dilakoni belasan ribu bocah asal Indonesia timur.

Berat memang. Harus jauh dari keluarga. Jauh dari rumah. Entah samai berapa lama. Pastinya bertahun-tahun tak pernah pulang.

Namun mereka menyadari bahwa hanya melalui pendidikan masa depan akan lebih baik. Dapat mengangkat harkat diri sendiri serta keluarga.

Namun pilihan itu bukan persoalan mudah, terutama berhadapan dengan realita biaya. Untuk ke kota terdekat saja, sudah merupakan pilihan dengan risiko biaya, apalagi harus mengikuti pendidikan. Padahal untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja sulit dipenuhi.

Karenanya ketika ada lembaga, yang bersedia menanggung seluruh biaya dari transportasi, pendidikan hingga akomodasi, maka tawaran itu dengan senang hati diterima.

Lembaga itu adalah Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), yang dipimpin oleh KH Fadlan Garamatan, ulama asal Papua.

Maka berangkatlah mereka dari pelosok-pelosok kampung, bahkan hutan, di Papua, Maluku, NTT dan Sulawesi, menuju tanah Jawa.

Telah belasan ribu bocah berangkat dari kampung halaman ke Ponpes Nuu Waar AFKN, Setu, Kabuoaten Bekasi. Mereka ditemani tim dari Yayasan AFKN.

Kepada BeritaTrans.com dan Aksi.id, Minggu (17/10/2021), sejumlah bocah itu mengaku naik kapal Pelni dan berlayar ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Dari pelabuhan terbesar di Indoensia itu, mereka dijemput. "Saya sudah enam bulan di sini," ungkap Idris, bocah asal Bintuni, Papua.

Dia mengaku sempat memangis ketika harus pergi dari rumah dan untik sekian lama jauh dari keluarga. "Saya mau sampai sarjana, baru pulang ke rumah," cetusnya

Ustadz Fadlan Garamatan mengemukakan sejauh ini telah belasan ribu anak-anak diberangkatkan dari Indonesia timur, tengah dan barat dan ditampung oleh Yayasan AFKN.

"Selain mondok di pesantren ini, kami sekolahkan mereka hingga sarjana di seluruh Indonesia, dengan seluruh biaya ditnaggung Yayasan AFKN," jelasnya.

Dia menuturkan Yayasan AFKN tidak memiliki uang untuk membiayai mereka. "Yang menanggung seluruh biaya mereka adalah ayahanda dan ibunda, tuan dan puan, melalui sedekah, infaq dan zakat, yang disalurkan melalui kami," tuturnya.

Di antara santri itu, telah banyak menjadi PNS, pegawai swasta, pengusaha, anggota Polri dan TNI, "Kepada meteka, kami selalu meminta agar selalu bermanfaatlah untuk orang banyak, majukan keluarga, masyarakat dan Indonesia, jaga Indonesia," tegasnya. 

Lokasi:

Berbagi :